Makna Dibalik Lekukan ( LUK ) Keris

Assalamualaikum Wr.Wb

Di postingan sebelumnya saya sudah sedikit menyinggung tentang bagian bagian dari sebuah Keris. Di postingan kali ini saya akan membicarakan tentak Luk dari sebuah Keris. Sebelumnya apa itu Luk ???.... Luk itu adalah lekukan dari sebuah Keris yang mencerminkan harapan dan doa dari pemilik tersebut.


Kalau kita telusuri lagi mengapa konon Sultan Agung Hanyokrokusumo ketika awal masa pemerintahannya sering memesan keris Luk 3 dapur Jangkung kepada Ki Nom ? Mengapa keris Luk 13 banyak dipesan ketika seorang Raja sudah lama memerintah dan hendak lengser keprabon ? Mengapa keris tangguh Pengging yang paling tinggi maknanya adalah yang ber Luk 9 ? Mengapa keris luk 1 dapur Pinarak selalu mengingatkan bahwa kehidupan kita di dunia ini sesungguhnya hanya sementara untuk mampir duduk (pinarak) ? 

Kesemua itu ternyata menunjukkan bahwa sesungguhnya keris memiliki makna yang lebih dalam dan sangat kaya daripada sekedar masalah pamor, dapur dan tangguh serta keutuhannya yang sampai sekarang masih terus menjadi perdebatan. Tentunya dengan tidak mengesampingkan ilmu atas fisik keris seperti dapur, pamor maupun tangguhnya.

Bila kita merunut dari pembuatnya atau yang disebut empu, ini mempunyai sejarah dan proses panjang dalam membuat atau menciptakan suatu karya yang mempunyai nilai estetika yang tinggi. Empu menciptakan keris bukan untuk membunuh tetapi mempunyai tujuan lain yakni sebagai piyandel atau pegangan yang diyakini menambah kewibawaan dan rasa percaya diri, ini dapat dilihat dari proses pembuatannya pada zaman dahulu.

Membuat keris adalah pekerjaan yang tidak mudah, membutuhkan sebuah keuletan, ketekunan, dan mental yang kuat, sehingga para pembuat harus meminta petunjuk dari Tuhan melalui  laku / berpuasa, tapa / bersemadi dan sesaji untuk mendapatkan bahan baku.

Kekuatan spiritual didalam keris diyakini dapat menimbulkan satu perbawa atau sugesti kepada pemiliknya. Menilik Pada masa kerajaan Majapahit,  keris terbagi menjadi 2 kerangka yang saat ini masih menjadi satu acuan si empu atau pembuat keris, yakni Rangka Gayaman dan Rangka Ladrang/Branggah. Saat ini rangka Gayaman banyak dipakai sebagai pelengkap busana Jawa Yogjakarta dan rangka Ladrang banyak dipakai sebagai pelengkap busana Jawa Surakarta.

 *** Makna Dibalik LUK ( Lekukan Keris ) *** 


  • Keris Luk 1.
Dalam pembuatannya, keris ber-luk 1 memiliki makna sebagai sarana untuk membantu pemiliknya mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dan membantu supaya keinginan-keinginan si pemilik dapat lebih cepat tercapai, misalnya keinginan dalam hal kekuasaan, kepangkatan dan derajat.

Angka 1 merupakan lambang harapan dan karunia kesejahteraan, kemakmuran dan kemuliaan. Dibandingkan keris lurus, keris ber-luk 1 lebih menandakan kekuatan hasrat duniawi manusia yang ingin dicapai. Biasanya keris ber-luk 1 mengeluarkan hawa aura yang agak panas dan sifat energi yang tajam. Kebanyakan dibuat untuk tujuan kesaktian, kekuasaan dan wibawa.


  • Keris Luk 3.

Makna spiritual dalam pembuatan keris ber-luk 1 dan 3 hampir sama, yaitu sebagai lambang kedekatan manusia dengan Sang Pencipta, dan juga sebagai sarana membantu mempercepat tercapainya keinginan-keinginan dari sang pemilik keris.


Dibandingkan keris ber-luk 1, keris ber-luk 3 lebih menonjolkan keseimbangan antara kehidupan kerohanian dan duniawi manusia, keseimbangan antara sisi spiritual dan jasmani, kemapanan batin dalam menghadapi pergolakan kehidupan dunia.

Dibandingkan keris ber-luk 1,  kegaiban di dalam keris ber-luk 3 lebih dapat menyesuaikan diri dengan spiritual / psikologis si pemilik. Hawa aura yang ditimbulkannya juga lebih halus dan lembut.


  • Keris Luk 5.

Pada jaman kerajaan dahulu (di jawa),  keris-keris ber-luk 5 hanya boleh dimiliki oleh raja, pangeran dan keluarga raja, dan para bangsawan yang memiliki kekerabatan atau memiliki garis keturunan raja, bupati dan adipati. Selain mereka, tidak ada orang lain yang boleh memiliki atau menyimpan keris ber-luk 5.

Demikianlah aturan yang berlaku di masyarakat perkerisan jaman dulu. Keris ber-luk 5 hanya boleh dimiliki oleh orang-orang keturunan raja dan bangsawan kerabat kerajaan, memiliki kemapanan sosial dan menjadi pemimpin di masyarakat.

Biasanya keris ber-luk 5 dibuat untuk tujuan memberikan tuah yang menunjang kekuasaan dan wibawa dan supaya dicintai / dihormati banyak orang. Keris-keris jenis ini diciptakan untuk menjaga wibawa dan karisma keagungan kebangsawanan, dihormati dan dicintai rakyat dan bawahan, dan menyediakan kesaktian yang diperlukan untuk menjaga wibawa kebangsawanan itu. Biasanya keris-keris ber-luk 5 lebih banyak menuntut untuk diberi sesaji dibandingkan keris lurus dan keris ber-luk lainnya.


  • Keris Luk 7.

Angka 7 merupakan lambang kesempurnaan illahi. Keris ber-luk 7 terutama diperuntukkan bagi orang-orang yang menganggap hidup keduniawiannya sudah sempurna, sudah cukup, sehingga sudah tidak lagi mengejar keduniawian untuk lebih menekuni hidup kerohanian.


Keris ber-luk 7 dibuat untuk raja dan keluarga raja yang sudah mandito  dan untuk tujuan kemapanan kerohanian /kesepuhan. Dimaksudkan untuk dimiliki oleh raja atau keluarga raja yang sudah matang dalam usia dan psikologis atau yang sudah mandito.

  • Keris Luk 9.

keris ber-luk 9 juga dibuat untuk tujuan kemapanan kerohanian dan kesepuhan. Dikhususkan untuk dimiliki oleh para pandita atau panembahan dan para sesepuh masyarakat Selain memberikan tuah keselamatan, kerohanian / keilmuan dan perbawa kesepuhan, jenis keris ini biasanya mengeluarkan hawa aura yang sejuk.

  

  • Keris Luk 11

Keris ber-luk 11, mungkin awalnya dibuat untuk mendobrak kemapanan / pakem pembuatan keris pada jamannya, mengingat angka 11 tidak mempunyai makna tertentu dalam budaya jawa.

Keris ber-luk 11 biasanya memiliki pembawaan yang teduh, tidak angker. Tetapi dibalik keteduhan itu terkandung suatu energi gaib yang tajam yang siap menembus pertahanan perisai gaib lawan.


Contoh keris ber-luk 11 adalah Keris Sabuk Inten dan Keris Sengkelat yang terkenal sakti dan banyak dibuat tiruannya. Keduanya memiliki pembawaan yang teduh, tidak angker. Tetapi dibalik keteduhan itu terkandung suatu energi gaib yang tajam yang siap menembus pertahanan perisai gaib lawan, apalagi bila ujung kerisnya diarahkan kepada seseorang.

Awalnya Keris Sengkelat luk 11 memang membingungkan banyak orang karena tidak sesuai dengan kebiasaan / pakem keris yang umum. Selain karena jumlah luk-nya yang 11, keris ini juga berwarna hitam gelap, tidak mengkilat dan tidak berpamor (keleng). Namun karena kesaktiannya yang sangat tinggi, keris ini kemudian banyak dibuat turunannya / tiruannya (tetiron) yang disebut keris-keris berdapur sengkelat.

  • Keris Luk 13.

Angka 13 dalam budaya jawa mempunyai makna yang jelek, yaitu kesialan, musibah atau malapetaka. Keris ber-luk 13 dibuat dimaksudkan dengan kesaktian dan wibawa kekuasaannya menjadi penangkal kesialan atau musibah. Biasanya dibuat untuk tujuan kesaktian, kekuasaan dan wibawa.
Contohnya yang terkenal adalah keris Nagasasra yang bersifat penguasa, pengayom dan pelindung. Aura wibawa keris ini sangat kuat. Aura wibawanya menunjang kewibawaan pemiliknya supaya disujuti banyak orang dan wataknya sebagai pengayom dan pelindung akan selalu melindungi orang-orang yang berlindung kepadanya.


Keris Nagasasra dan Keris Sabuk Inten adalah sepasang keris yang menjadi lambang kebesaran kerajaan Majapahit. Dan ketika kerajaan Majapahit berakhir, pemerintahan berpindah ke kerajaan Demak, sepasang keris ini juga kemudian dijadikan lambang kebesaran kerajaan Demak.

Kedua keris ini memiliki kesaktian yang setingkat dan sifat-sifat karakter kedua keris ini saling melengkapi. Pada masanya, banyak orang, terutama adalah para penguasa daerah, seperti kadipaten dan kabupaten, yang menginginkan memiliki sepasang keris tersebut, sehingga kemudian banyak dibuat keris-keris tiruannya, yaitu keris-keris berdapur nagasasra (atau berdapur naga), dan keris-keris berdapur sabuk inten.

Beberapa di antara keris-keris tiruan sepasang keris tersebut dibuat berdapur nagasasra tetapi ber luk 11, atau berdapur sabuk inten tetapi ber luk 13.  Sengaja dibuat demikian oleh empunya dengan tujuan menggambarkan karakter gaib kerisnya yang sama dengan perpaduan karakter sepasang keris nagasasra dan sabuk inten.

  • Keris-Keris ber-Luk lebih dari 13.

Mengenai keris-keris ber-luk lebih dari 13 atau Kalawijan, Penulis tidak menemukan makna tertentu dari maksud pembuatannya yang dapat dikategorikan secara seragam. Jadi tidak ada maksud tertentu dari pembuatannya yang bisa dijadikan patokan dalam menilai keris-keris ber-luk lebih dari 13. Mungkin jenis keris ini sengaja dibuat bentuknya demikian sebagai variasi dari keris-keris yang sudah ada.


Ok mungkin cuma itu ilmu yang saya bagikan untuk hari ini tentang makna dibalik Luk keris, jika ada kurang lebihnya saya mohon maaf.

Wassalamualaikum Wr.Wb


Similar Videos

0 comments: